Vrydag 09 Mei 2014

TES PSIKOLOGI

Tes Psikologi Nama : Lisnawati Npm : 24210051 kelas : 4EB13 1. Psikologi Tes psikologi adalah sebuah tes yang diadakan dengan tujuan mengetahui tingkat kecakapan kejiwaan (mental) seseorang dalam bidang-bidang tertentu. Bidang tertentu tersebut berkaitan erat dengan dunia pekerjaan dan dunia pendidikan. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. Tes dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa. 2. Tujuan Tes Psikolog Tes Psikologi digunakan untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan secara mental dan apa-apa yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, intelegensi, atau bahkan fungsi neurologis. Tes psikologi memiliki tujuan umum untuk mengukur kemampuan mental dan atribut seseorang. Termasuk juga kepribadian, prestasi dan kemampuan kognitif lainnya. Untuk anak-anak, tes psikologi digunakan untuk mengukur prestasi akademik, kemampuan belajar dan kecerdasan mereka. Tes psikologi juga digunakan sebagai pertimbangan dalam penempatan sekolah. Tes psikologi dapat juga mendeteksi adanya ketidakmampuan belajar atau keterlambatan perkembangan pada anak, pengidentifikasian bakat, atau dalam melacak perkembangan intelektual. Tes kepribadian (salah satu bentuk tes psikologi) dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, mulai dari mendiagnosis psikopatologi (misalnya, gangguan kepribadian, gangguan depresi) dan penyaringan calon karyawan. 3. Aplikasi Tes Psikologi Tes Psikologi dapat dilakukan pada bermacam setting termasuk rekrutmen dalam perusahaan, mengetahui minat dan bakat anak / siswa, tujuan klinis, perkembangan anak, atau kustomisasi design dan modul dalam pelatihan / training a. Keperluan Industri Diaplikasikan dalam perekrutan karyawan, eskalasi dan mutasi karyawan, atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Apapun jenis usaha anda, pemeriksaan psikologis dapat dilakukan secara kelompok (klasikal) atau individual. b. Keperluan Pendidikan Jasa pemeriksaan psikologis juga meliputi Pengukuran, Bimbingan konseling, dan Pelatihan untuk pendidikan. Dari mulai Playgroup, TK, SD, SMP, dan SMU. Arah pemeriksaan dapat ditujukan untuk mengukur intelegensi (IQ), arah minat dan bakat, keajegan belajar, konsentrasi, kematangan emosional, interaksi sosial, kepercayaan diri, dan lain sebagainya. c. Keperluan Management Training Tes psikologi juga dapat dilakukan untuk memetakan kebutuhan secara organisasi atau individu dalam pelatihan manajemen. Biasanya diaplikasikan kedalam bentuk Outbound Management Training atau In Class Training. Sifat pelatihan ini terukur, karena menyertakan psikotes dalam pre-test dan post-test. Tujuan pelatihan ini bersifat team building dan organisasi untuk peningkatan skill leadership, communication skills, planning, change management, delegation, teamwork, dan motivation, atau apa saja sesuai kebutuhan. Kelebihan pelatihan ini, seluruh aspek perilaku dan kebutuhan akan diungkap melalui psikotes, dan modul design akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan yang muncul dari hasil psikotes tersebut. 4. Merencnakan Tes Psikologi Dalam merencanakan tes kita harus mengetahui karakteristik instrumen mengukur yang baik. Apa tujuan tes dan informasi apa yang ingin diperoleh dalam tes sangat penting diperhatikan dalam merencanakan tes. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan tes adalah : • Relevansi Tes harus mengukur hasil yang merefleksikan pencapaian tujuan dan tujuan khusus suatu kursus. Tes harus mengandung materi yang telah diajarkan,selain tu tes juga mengukur hanya pengetahuan dan ketrampilan yang telah diajarkan dalam kursus • Pengambilan sampel yang tepat. Setiap item tes harus merefleksikan hasil pembelajaran yang diinginkan. Jika hal ni tidak mungin maka tes harus mencakup sampling representatitif hasil pembelajaran ang penting. • Kondisi standa Jika pengguna tes tidak menggunakan tes dibawah kondisi yang sama ( waktu yang diberikan sama, tingkat kesukaran dan content sama dsb ), perbedaan faktor akan mempengaruhi performance sehingga skor mereka tidak dapat langsung dibandingkan. • Kesukaran yang sesuai Kesukaran item didefinisikan sebagai persentase manusia yang menjawab item dengan benar.Kesukaran item ditentukan beberapa hal antara lain umur siswa. Dalam mastery testing item yang bagus akan dijawab benar oleh siswa yang menguasai materi. Dalam keadaan lain kesukaran item digunakan untuk menentukan grade, tujuan testing untuk membedakan antara siswa yang memiliki berbagai tingkat pengetahuan mengenai suatu subyek. • Konsistensi Konsistensi atau reliability adalah hal penting dalam tes karena jika tes tidak menguur secar konsisten skor individu akan bervariasi dari waktu ke waktu.s • Skor yang penuh arti Skor akan memberikan informasi yang berguna, skor yang akurat akan menggambarkan pencapaian siswa dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Dalam merencanakan suatu tes terdapat tiga metode. Metode I merencanakan tes content/ skill. Pengukuran pencapaian disini dengan memperhatikan pengetahuan (dimensi isi) dan proses kognitif (dimensi skill). Jika kita akan mengembangkan dimensi skill dalam perencanaan kita harus dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kognitif skill. Klasifikasi yang diberikan menggunakan Taxonomy of Educational Objectives : Cognitive Domain dari Bloom : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi. Metode ke II adalah sampling objective yang mengukur pencapaian hasil pembelajaran yang diinginkan dan lebih menekankan kepada tujuan khusus perilaku. Pendekatan ketiga adalah pendekatan kombinasi dengan mengembangkan content/skill tes dengan mengidentifikasi perilaku yang tepat pada setiap sel konten/ skill. 5. ALTERNATIVE - CHOICE ITEM; SHORT ANSWER, ESSAY, AND PROBLEM ITEMS Ketika membuat tes guru dapat memilih bermacam-macam tipe item seperti true false, short answer, multiple choice, essay, problem. Format yang diseleksi tergantung pada subyek, siswa, tujuan kursus, dan tujuan tes. Untuk menghasilkan item yang bagus harus : mengambil materi penting, item harus jelas dan sederhana, yakin bagaimana siswa merespon, item harus independen, flexibel, item yang jelek harus di edit dan direvisi. Multiple choice item terdiri dari stem dan nomor respon yang mungkin. Stem mungkin kalimat yang tidak lengkap atau pertanyaan. Jika stem merupakan kalimat yang tidak lengkap, tugas siswa adalah melengkapi dengan pernyataan yang paling tepat. Jika item merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternatif jawaban yang mungkin. Siswa disuruh memilih alternatif yang benar atau paling tepat. Alternatif jawaban terdiri dari jawaban yang benar dan beberapa pengecoh. True -False item True False item adalah kalimat deklarative, siswa menilai pernyataan yang disajikan benar atau salah. Erdapat beberapa argumen mengenai True-False item ini; pertama True-False item ini hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Argumen kedua True-False item bersifat ambigo. Seringkali ke ambigo-an ini dirasakan oleh siswa yang tidak mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawapab item. Argumen ketiga pendidik yakin bahwa siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan menebak, karena hanya dua pilihan maka siswa mempunyai kesempatan 50 % untuk mendapatkan jawaban benar atau salah dengan menebak. Matching Item Matching terdiri dari dua paralel daftar, yang satu berisi stimulus atau stem yang lain berisi respon yang mngkin.Tugas siswa adalah mencocokkkan bentuk dari dua daftar, hal ini adalah menyeleksi respon ang paling cocok untuk setiap stimulus. Stimulus dapat menggunakan pernyataan verbal. Bagaimanapun, matching item cocock untuk beberapa tipe materi. Short answer Short answer memberikan beberapa tipe item yang akan direspon siswa dengan kata, phrase, kalimat, simbol atau nomer. Short-answer item yang sering digunakan adalah melengkapi item dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang. Essay Question. Essai question terdiri dari pernyataan, seringkali beberapa kalimat panjang yang menggambarkan situasi dan atau problem. Tugas siswa adalah menulis essay untuk menjawab problem yang dituju. Jawaban ini mungkin satu paragraf atau beberapa halaman. Perbedaan antara short answer dengan essay question adalah panjangnya respon yang dibutuhkan. Pada essay question lebih ditekankan pada mengorganisasikan dan menggabungkan materi. Problem dapat dilakukan pendekatan dengan berbagai cara. Problems Dalam beberapa cara problem memberikan fungsi yang sama dalam kursus matematika dan science sebagai essay question yang dikerjakan dalam studi sosial dan kursus humanity. Situasi dan atau beberapa informasi disajikan dan tugas siswa adalah memberikan solusi. 6. ANALISA TES ITEM INDIVIDU Tujuan analisa item adalah mengevaluasi kualitas item tes. Dengan mengobservasi bagaimana siswa merespon berbagai item, kita dapat mengetahui mana soal yang sukar mana item yang mudah. Analisa item secara umum berkaitan dengan tiga aspek item. Pertama adalah kesukaran item. Index kesukaran item didefinisikan sebagai proporsi siswa yang menjawab item dengan benar. Komponen yang kedua adalah menentukan kekuatan item. Index pembeda item menyatakan apakah item membedakan antara siswa yang mempunyai pengetahuan banyak dan siswa dengan pengetahuan sedikit pada materi yang di tes kan. Komponen ketiga dari analisa item adalah evaluasi distraktor. Analisa ini tepat digunakan pada pilihan ganda dan mencocokkan item. RELIABILITAS DAN VALIDITAS. Realibilitas Reliabilitas tes memberikan konsistensi pada apa yang diukur. Reliabilitas berkaitan dengan pertanyaan selanjutnya. Apakah siswa akan mendapat skor yang sama jika diberikan tes pada dua kejadian yang berbeda/; apakah siswa mendapat skor sama jika diberikan dua bentuk tes yang berbeda; seberapa stabil skor yang didapat. Dalam mengukur konsistensi dikenal standar kesalahan pengukuran dimana hal ini sebagai index terdapat seberapa kesalahan pengukuran pada skor individu. Validitas Disini dikenal konten validitas yang berkaitan dengan seberapa bagus contoh item tes mendefinisikan domain pengetahuan, ketrampilan atau kemampuan. Validitas konstruk berkaitan dengan seberapa bagus tes mengukur variabel psikologi. Validitas yang berhubungan dengan criterion yang berkaitan dengan seberapa bagus skor tes memprediksi kinerja (nn tes).Tipe validitas yang relevan dengan tes pencapaian dalam kelas adalah konten validitas, yang memberikan spesifikasi mengenai pengetahuan dan ketrampilan apa yang ingin diukur. 7. METODE LAIN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR PENCAPAIAN Selain menggunakan tes secara tertulis, guru dapat menilai pencapaian siswa. Metode ini digunakan untk melihat kemampuan dan ketrampilan yang tidak dapat diukur secara efektif dengan tes tertulis. Metode yang dilakukan dengan melakukan observasi. Observasi ini akan mengenalkan kita pada proses atau metode dalam mempertunjukkan kinerja , mengenalkan pada hasil, dimana hal itu akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja siswa dan memfasilitasi belajar mereka 8. STANDAR PENCAPAIAN TES Norm Reference Tes Pada norm reference tes skor diinterpretasikan dengan membandingkan kinerja individu pada skor yang didapat pada peserta tes lain.Kelompok orang yang digunakan untuk pembanding dinamakan kelompok norma Content Referenced Test Pendekatan ini mempunyai beberapa nama seperti criterion reference, objective referenced, domain referenced. Faktor penting yang ditekankan disini adalah skor diinterpretasikan kedalam terms tingkat penguasaan siswa pada konten domain spesifik. Pada CRT kita membuat beberapa item untuk mengukur setiap tujuan yang penting, tidak hanya contoh item yang menyajikan konten domain. 9. GRADING (memberikan peringkat) Walaupun penentuan peringkat yang digunakan pada saat ini jauh dari sempurna, hal ini memberikan bukti yang dibutuhkan untuk membuat beberapa keputusan penting dalam pendidikan. Semua prosedur disarankan, termasuk mengeliminasi peringkat. Apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses penentuan peringkat, adalah menspesifikasi secara lebih jelas dasar dan arti dari peringkat dan prosedur lembaga untuk meyakinkan bahwa berbagai instruktur menggunakan prosedur yang dapat dibandingkan dalam penentuan peringkat. Jika standar prosedur diikuti, penentuan peringkat akan dengan bagus mengukur pencapaian relatif siswa atau penguasaan isi. 10. Evaluasi Pembelajaran. Tes pencapaian yang paling banyak digunakan adalah mengukur belajar individu sisiwa. Tetapi untuk tujuan lain dapat juga digunakan untuk mengukur efektifitas metode pembelajaran, materi dan instruktur. Dalam evaluasi formatif, kita dapat menentukan materi apa yang telah dikuasai siswa, kesalahan apa yang dibuat siswa, dan problem belajar apa yang dialami siswa. Karena tujuan utama dari evaluasi formatif adalah mengidentifikasi problem belajar dan memodifikasi pembelajaran untuk membantu siswa belajar, penugasan dan tes harus mengacu pada content reference/ citerion reference.Hal ini difokuskan pada penguasaan siswaterhadap materi tujuan khusus, tidak membandingkan siswa dengan siswa lain. Pada evaluasi sumatif , instrumen pengukuran biasanya akan ditentukan oleh tujuan pembelajaran pada suatu kursus. Jika tujuannya adalah mengajarkan motor skill, tes performance akan lebih tepat. Jika tujuannya adalah menilai kemampuan siswa untuk mengorganisasikan dan mengintegrasikan materi, essay test akan lebih tepat. Jika tujuan anda adalah merangking siswa, tes harus dibuat lebih luas, harus mempunyai distribusi skor yang luas, dan harus diinterpretasikan dengan cara norma refference. sumber : 1. http://putrohari.tripod.com/yuenda_nulis.htm 2. http://lompoulu.blogspot.com/2012/12/tes-psikologi.html 3. https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120527213011AAJETmZ

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking